oleh : Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah
Suatu ketika, syaikh mendapat pertanyaan :
أسمع عن السلف من هم السلف يا فضيلة الشيخ
“Saya mendangar tentang ‘salaf’. Siapakah yang dimaksud dengan salaf itu, wahai Syaikh yang mulia?”
Beliau menjawab :
السلف معناه المتقدمون فكل متقدم على غيره فهو سلف له ولكن إذا أطلق لفظ السلف فالمراد به القرون الثلاثة المفضلة الصحابة والتابعون وتابعوهم هؤلاء هم السلف الصالح
Salaf adalah orang-orang yang terdahulu. Oleh sebeba itu siapa saja yang hidup lebih dulu daripada orang lain dinamakan sebagai salaf/pendahulu baginya. Akan tetapi jika disebutkan istilah salaf biasanya yang dimaksudkan adalah tiga generasi yang diutamakan; sahabat, tabi’in, dan tabi’ut tabi’in. Mereka itulah salafus shalih/para pendahulu yang baik.
ومن كان بعدهم وسار على منهاجهم فإنه مثلهم على طريقة السلف وإن كان متأخراً عنهم في الزمن لأن السلفية تطلق على المنهاج الذي سلكه السلف الصالح رضي الله عنهم كما قال النبي عليه الصلاة والسلام (إني أمتي ستفترق على ثلاثة وسبعين فرقة كلها في النار إلا واحدة وهي الجماعة
Dan barangsiapa yang ada setelah mereka dan meniti jalan mereka maka sesungguhnya dia adalah serupa dengan mereka yaitu sama-sama di atas jalan salaf, meskipun mereka secara waktu datang belakangan. Karena salafiyah adalah sebutan untuk manhaj/jalan beragama yang ditempuh oleh salafus shalih radhiyallahu’anhum. Hal ini sebagaimana disabdakan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Sesungguhnya umatku ini akan berpecah menjadi tujuh puluh tiga kelompok, semuanya di neraka kecuali satu, yaitu al-Jama’ah.”
وفي لفظ (من كان على مثل ما أنا عليه وأصحابي) وبناء على ذلك تكون السلفية هنا مقيدة بالمعنى فكل من كان على منهاج الصحابة والتابعين وتابعيهم بإحسان فهو سلفي وإن كان في عصرنا هذا وهو القرن الرابع عشر بعد الهجرة نعم
Dalam lafal hadits yang lain disebutkan, “Mereka adalah orang-orang yang beragama sebagaimana aku dan para sahabatku.” Berdasarkan hal ini, salafiyah yang biasa dibicarakan ini telah terikat dengan suatu makna yang khusus. Dengan demikian siapa pun orangnya yang berada di atas jalan beragama para sahabat, tabi’in, dan para pengikut setia mereka, maka dia adalah seorang salafi/pengikut salaf. Meskipun dia hidup di masa kita ini, yaitu pada abad ke-empat belas hijriyah, na’am.